Halaman

Selasa, 11 Februari 2014

Selamat jalan paman

Siang ini kudapati kabar tak menggembirakan dari keluarga di rumah. Pamanku dikabarkan telah meninggal dunia tadi pagi. Telepon genggamku pun mulai sibuk sejak siang tadi, menerima panggilan dari beberapa sanak-saudara di Jakarta. Mereka semua menanyakan hal yang sama kepadaku yaitu ingin memastikan apakah aku sudah mendapat kabar tentang almarhum.
Almarhum yang sebelumnya dirawat di rumah sakit karena penyakit dalam yang telah dideritanya selama ini begitu baik kepadaku, bahkan aku sudah merencanakan akan menjenguknya bila pulang nanti, kebetulan akhir bulan ini aku akan berangkat ke Jakarta untuk sebuah event. Namun Tuhan berkata lain, beberapa hari yang lalu adikku mengabarkan bahwa kesehatan almarhum semakin membaik dan tak lama lagi bisa diperbolehkan pulang ke rumah oleh dokter yang merawatnya. Baru saja kemarin malam aku mendengar kabar bahwa almarhum telah pulang ke rumah, namun tak disangka dan tak diduga ternyata baru semalam di rumah keesokan harinya beliau meninggalkan kami semua.
Ternyata hidup ini begitu singkat, apa yang telah kita rencakan, harapkan untuk esok hari kadang tak sesuai dengan apa yang direncanakan. Takdir berkata lain dan kita sebagai manusia hanya bisa pasrah menerimanya tanpa dapat melakukan apa-apa untuk memcegahnya.
Hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan begitu saja. Kebahagiaan pun bisa tak bertahan lama. Semua ini merupakan takdir sang maha kuasa dan mungkin hanya sebait doa saja yang dapat kupanjatkan.
Selamat jalan paman....
Doaku kan selalu menyertaimu....
Oh ya, bila kelak engkau jumpa dengan ayahku, mohon sampaikan salamku padanya....

Borneo, 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar